18 tehnik syuting video (bagian 1)

Perkembangan video editing terlihat semakin berkembang. Banyaknya software video editing dipasaran memiliki kemampuan yang bagus dalam edit video. Kalau softwarenya saja sudah banyak yang tersedia, bagaimana dengan gambar yang akan diedit?

Sesungguhnya pengambilan video cukuplah mudah. Namun, ada baiknya kalau kita akan menyuting kita sudah mempunyai sebuah cerita agar pengambilan gambar bisa teratur dan nantinya pengeditan tidak begitu sulit. Berikut beberapa teknik yang bisa anda terapkan untuk merekam video agar mudah mengeditnya:


1. Untuk menghasilkan video yang benar-benar bisa diedit dengan baik, maka pertama kali anda perlu membuat storyboard. Apa itu storyboard? Storyboard sendiri merupakan alat untuk membantu anda membayangkan adegan secara visual. Bayangkan gambar video yang anda akan lihat. Lanjutkan ke adegan selanjutnya, tuliskan seperti apa gambar yang ingin anda rekam, dan suara seperti apa yang akan didengarkan.

2. Rekaman video perlu dihubungkan menjadi sebuah mata rantai, supaya pemirsa percaya bahwa video tersebut merupakan sebuah adegan yang berurutan. Sebuah potongan video pendek di luar adegan bisa menutupi kekurangan sebuah editan. Selalu pikirkan video pendek ini saat anda berada di lokasi.

3. Merekam adegan dalam sebuah ruangan (indoor) selalu membutuhkan lampu. Jika cahaya kurang, maka gambar akan terlihat kurang halus dan berbintik-bintik yang biasa kita sebut noise. Kalau mungkin, gunakan sebanyak mungkin cahaya. Lebih baik kelebihan cahaya yang bisa dikendalikan dengan mudah lewat pengaturan diafragma juga kecepatan daripada mengotak-atik hasil rekaman video yang kurang cahaya.

4. Jika anda menggenggam camcorder anda selalu memikirkan sesuatu sebagai tripod. Sandarkan siku anda di dada. Jika bisa, buat tiga titik penopang dengan cara bervariasi, supaya mirip tripod. Pegangan yang mantap dan stabil akan membuat rekaman video anda tampak profesional.

5. Usahakan agar hasil rekaman Supaya tidak membuat pusing penonton video, jangan memainkan zoom (perbesar/perkecil) jika tidak perlu. Untuk menggantikan teknik zoom, maka bisa dilakukan rekaman untuk jarak menengah dan jauh, serta fokus pada satu orang/subyek. Jika anda menggunaan zoom, maka mendekat ke subyek adalah cara terbaik yang bisa dipakai untuk merekam peristiwa menarik, sehingga kepala subyek memenuhi layar. Close up ekstrem dengan room seringkali lebih sulit dilakukan, dimana hanya sebagian wajah subjek yang terekam plus goyangan yang sangat mungkin timbul. Mendekat ke objek juga akan menghasilkan suara yang lebih baik.

6. Jangan merekam satu obyek terlalu lama, karena akan mem-bosankan dan sulit diedit. Berpindah-pindah obyek yang direkam akan membuat video lebih menarik. Perhatikan acara di TV, biasanya jarang menampilkan objek yang sama terus menerus. Ketika subyek sedang berbicara, seringkali ditampilkan adegan di sekelilinya yang apa yang terkait dengan apa yang dibicarakan.

7. Pastikan subyek tidak berada di tengah-tengah bingkai, dan hindari kepala orang terpotong seperti yang biasa dilakukan dalam fotografi. Usahakan kaki orang dalam adegan tidak terpotong dalam waktu lama. Meskipun orang tersebut bukan subyek utama, dalam adegan sebelumnya usahakan merekamnya secara lengkap lewat selama dari jauh. Saat merekam, usahakan ketinggian mata berada sekitar 2/3 bagian atas jendela pembidik. Pengam sudut rekaman seperti itu, akan tampak lebih profesional.

8. Untuk merekam adegan bergerak, tempatkan subyek pada bagian pertama atau sepertiga terakhir dari jendela pembidik, sehingga adegan bisa tampil menarik. Untuk merekam adegan diam, ketajam mata subyek pada posisi sepertiga frame bagian atas. Jika subjek melihat sesuatu, usahakan obyek yang dilihat berada di posisi 2/3 bingkai dan bisa dilihat dengan jelas.

9. Bidik obyek dari sudut yang berbeda. Dengan hanya satu kamera, anda tetap harus mencobanya, meskipun suara akan terpotong dalam beberapa sudut pekan yang berbeda. Overlap audio bisa membuat suasana lebih hidup, daripada suara yang diperoleh dari satu kamera, yang merekam hanya dari satu sudut secara terus-menerus.

Ini baru 9 tehnik shooting video dari 18 teknik yang saya janjikan. Untuk lanjut ke 18 tehnik shooting video (bagian 2), klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar